sistem perekonomian indonesia
2. Perkembangan Sistem
Perekonomian
Subsistem,
itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan
karakteristik perekonomian subsistem, orang melakukan kegiatan ekonomi dalam
hal produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja.
Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk melakukan
kegiatan ekonomi untuk pihak lain, apalagi demi keuntungan. Kalaupun orang tersebut
harus berhubungan dengan orang lain untuk mendapatkan barang lain, sifatnya
adalah barter, untuk kepentingan masing-masing pihak.
Dengan semakin
berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya
sistem perekonomian yang lebih teratur dan
terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan, mengingat
hambatan-hambatan yang dihadapi, seperti:
ૄ Sulitnya
mempertemukan dua atau ebih pihak yang memiliki keinginan yang sama.
ૄ Sulitnya
menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan.
ૄ Sulitnya
melakukan pembayaran yang tertunda.
ૄ Sulitnya
melakukan transaksi dengan jumlah besar.
Dengan
hambatan-hambatan yang terjadi tersebut, mulailah para cendekiawan memikirkan
sistem perekonomian lain yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan oleh
manusia. Hasil-hasil pemikiran para ahli itu adalah:
1. Sistem
Ekonomi Liberal/Kapitalis/Pasar
John Adam Smith
atau yang lebih terkenal dengan Adam Smith adalah seorang ahli filsuf
berkebangsaan Skotlandia. Beliau dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi dunia
setelah menerbutkan sebuah buku yang berjudul: The Wealth of Nations. Secara
garis besar, buku ini membahas mengenai: apa yang menentukan tingkat kemakmuran
suatu bangsa dan bagaimana taraf hidup rakyat dapat ditingkatkan dan
didistribusikan.
Menurut Adam
Smith, secara sistematis ilmu ekonomi mempelajari tingkah laku manusia dalam
usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai
tujuan tertentu. Ini yang banyak dikenal sebagai teori ekonomi klasik. Dalam
analisisnya, Adam Smith banyak menggunakan istilah-istilah normatif seperti:
nilai (value), kekayaan (welfare), dan utilitas (utility) berdasarkan asumsi
berlakunya hukum alami.
Dari ajaran
ekonomi klasik yang dikembangkan oleh Adam Smith, dikembangkan juga sistem
ekonomi liberal-kapitalis yang lebih mempercayakan perekonomian pada pasar
ketimbang perencanaan-perencanaan oleh pemerintah. Adam Smith berpendapat bahwa
kegiatan ekonomi seseorang yang bertujuan untuk keuntungan pribadi sebaiknya
juga memiliki efek yang baik untuk masyarakat secara umum. Menurutnya, pasar
bebas memiliki mekanisme untuk memperbaiki kondisi yang tidak normal dengan
istilah invisible hand (tangan tak terlihat).
Fenomena
invissible hand juga dapat dilihat dari kemampuan pasar memperbaiki situasi
yang tidak sehat. Menurut Adam Smith, efek dari pasar bebas adalah kebaikan
bagi seluruh masyarakat. Adam Smith juga sangat menekankan pentingnya
meritokrasi. Sistem ini digunakan oelh institusi untuk memilih orang yang memikul
tanggung jawab berdasarkan kemampuan atau bakatnya. Meritokrasi adalah faktor
penting yang ditekankan untuk mendorong masyarakat agar selalu memperbaiki
dirinya sendiri. Meritokrasi juga mendorong spesialisasi dan efisiensi dalam
ekonomi.
Jadi sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi
dimana ekonomi diatur
oleh
kekuatan pasar ( permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi
liberal
menghendaki adanya kebebasan individu melakukan kegiatan
ekonomi.
Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa
dan
Amerika Serikat.
Kaum klasik
berpendapat, mereka menganggap bahwa keseimbangan ekonomi/pasar akan tercipta
dengan sendirinya. Mekanisme pasarlah yang akan mengaturnya, kekuatan
permintaan penawaranlah yang akan mewujudkannya. Dasar pemikiran kaum klasik
tersebut adalah:
1. Hukum ‘SAY’, yang mengatakan bahwa setiap kali
komoditi yang diproduksi, tentulah ada
yang membutuhkannya. Dengan hokum ini para pengusaha/produsen tidak
perlu khawatir bahwa barang dagangannya akan sisa, karena berapapun yang ia
produksi tentu akan digunakan oleh masyarakat.
2. Harga setiap komoditi itu bersifat fleksibel. Dengan
demikian keseimbangan akan selalu terjadi. Kalaupun terjadi ketidak seimbangan
pasar (kekurangan atau kelebihan komoditi) itu hanya bersifat sementara, karena
untuk selanjutnya keadan tersebut akan kembali dalam kondisi seimbang
(equilibrium). Sebagai contoh produksi melimpah, menyebabkan harga komoditi
bersangkutan menjadi murah. Karena harga sekarang menjadi murah, masyarakat
berbondong-bondong untuk membelinya sehingga komoditi tersebut berkurang
drastic. Dan karena komoditi yang sekarang menjadi sedikit maka harga akan naik
kembali. Karena harga membaik, produsen akan meningkatkan produksinya dengan
harapan akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Karena produksi meningkat
jumlah komoditi dipasar menjadi banyak sehingga perlahan-lahan harga bergerak
turun, begitulah keadaan akan berlangsung. Dan dari kedua keadaan tersebut akan
mengarah terjadinya keseimbangan pasar. Dengan demikian pemerintah tidak perlu
ikut dalam proses tersebut.
Menurut kaum
klasik, tugas pemerintah adalah:
Mengelola
kegiatan yang tidak efisien jika ditangani oleh pihak swasta, sebagai missal
mengelola pamong praja dan sejenisnya.
Membantu
memperlancar dan menciptakan kondisi yang mendukung kegiatan ekonomi yang
sedang berlangsung. Sebagai contoh membangun prasarana jalan agar transportasi
menjadi lancer, mengeluarkan kebijaksanaan yang mendukung, dan sejenisnya.
Dengan kondisi
perekonomian yang semacam itu, pemerintah memiliki tiga tugas yang sangat
penting (suroso, 1993) yakni:
a.
Berkewajiban melindungi Negara ini dari kekerasan dan
serangan Negara liberal lainnya.
b.
Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh mungkin
dari ketidak adilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainnya atau
mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
c.
Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau
saran untuk umum yang tidak dapat dibuat oleh perorangan dikarenakan keuntungan
yang didapat darinya terlalu kecil sehingga dapat menutupi biayanya. Dengan
perkataan lain itu, kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada swasta.
Dengan
terjadinya resesi dunia pada sekitar tahun 1930-an, kajayaan system ini
seakan-akan berakhir. Dari kejadian itulah kemudian muncul pandangan-pandangan
untuk memperbaiki system ini. Diantara para ahli yang cukup terkenal dan hingga
sampai saat ini pandangannya masih relevan adalah J.M. Keynes, yang antara lain
berpendapat bahwa Negara, yang merupakan suatu kekuatan diluar system liberalis
ini haruslah ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu
tersedia badi semua warga.
Secara umum,
kerakteristik system ekonomi liberal/kapitalisme adalah:
1.
Factor-faktor produksi ( tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan)
dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.
2.
Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi,
diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme
pasar yang berlaku.
3.
Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam
bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal:
a)
Adanya pengakuan terhadap hak individu
b)
Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
c) Menerapkan sistem persaingan bebas
d) Peranan modal sangat penting
e)
Peranan pemerintah dibatasi
f) Motif mencari laba terpusat pada
kepentingan individu
Kelebihan sistem ekonomi liberal:
a) Setiap individu bebas menentukan
perekonomiannya sendiri
b) Setiap individu bebas memiliki alat
produksi sendiri
c) Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena
adanya persaingan
d) Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
e) Kualitas barang lebih terjamin
f) Kualitas pelayanan terjamin
Kelemahan sistem ekonomi liberal:
a) Menimbulkan monopoli
b) Terjadi kesenjangan
c) Rentan terhadap krisis ekonomi
d) Adanya eksploitasi
e) Tindakan yang kurang sehat dalam persaingan
Contoh Negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal
yaitu Belanda, Inggris, Prancis, Swedia, dan Jerman.
Contoh sistem ekonomi
kapitalis :
Kepemilikan licensy oleh perorangan karena
keahliannya,contoh:
1. Kepemilikan licency
rangka dan aerodinamika pesawat terbang oleh Prof Dr.Ing. Bj Habibie.
2. Kepemilikan Licency
Microsoft Office oleh perusahaan Bill Gates.
Ada lima
institusi pokok yang membangun sitem ekonomi pasar (liberal), yakni :
a. Hak kepemilikan.
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi
liberal(pasar) adalah hak kepemilikan swasta/individu (private/individual
property), sehingga individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih
terpacu untuk produktif.
b. Keuntungan.
Keuntungan (profit) selain memuaskan nafsu
untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian dari ekspresi diri,
karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi manusia untuk bekerja keras
dan produktif.
c. Konsumerisme.
Konsumerisme sering diidentikkan dengan hedonisme
yaitu falsafah hidup yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan sebesar-besarnya
selama hidup di dunia. Tetapi dalam arti positif, konsumerisme adalah
gaya hidup yang sangat menekankan pentingnya kualitas barang dan jasa yang
digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah
meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan. Sehingga masyarakat
liberal kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang berkualitas.
d. Kompetisi.
Melalui kompetisi akan tersaring individu-individu
atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien. Efisiensi ini akan
menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang membutuhkan (demander)
maupun yang menawarkan (supplier).
e. Harga.
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika barang dan
jasa semakin mahal berarti barang dan jasa tersebut semakin langka. Bagi
produsen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menambah produksi agar
keuntungan meningkat.
SUMBER:
2. Sistem Perekonomian
Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem
perekonomian etatisme/sosialis merupakan perekonomian yang menghendaki
kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk
mewujudkan kemakmuran yang merata, pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian.
Sistem ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi dimana
ekonomi diatur
negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi
tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Sistem ekonomi sosialis
banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur yang pada umumnya
menganut paham komunis.
Dasar yang
digunakan dalam sistem ekonomi etatisme/sosialis adalah ajaran Karl Max, dimana
ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan
memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua
pihak. Negara yang menganut sistem ekonomi etatisme/sosialis sudah tidak ada
lagi. Uni Soviet (sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal
dalam menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi,
moral, maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya
kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di
tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah
terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.
Secara umum karakteristik dari sistem ekonomi sosialis
terencana adalah :
1)Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh
negara.
2)Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3)Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4)Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
5)Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara
2)Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
3)Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4)Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
5)Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara
Sistem sosialis sendiri terdiri dari:
Sistem sosialis
pasar, dengan karakteristik:
Ø Faktor-faktor
produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara.
Ø Pengambilan
keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan
dikoordinasi oleh pasar.
Ø Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan
moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.
Sistem sosialil terencana (komunis), dengan
karakteristik:
Ø Faktor-faktor
produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara.
Ø Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi
dengan dikoordinasi secara terencana.
Ø Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan
moral, sebagai sarana motivasi
bagi para pelaku ekonomi.
Dengan
semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dan tuntutan perekonomian
internasional, tampaknya system sosialis terencana ini mulai ditinggalkan oleh
penganutnya. Salah satu contoh adalah yang diawali oleh presiden rusia,
Gorbachef dengan tindakan pembaharuannya. Dan akhir-akhir ini dengan mulai pecahnya
Negara-negara berpaham komuinis, yang didalam perekonomiannya cenderung
bersistem sosialis.
Sistem ini dapat kita lihat pada negara yang menganut
faham komunisme, seperti Uni Soviet.
ü Ciri-ciri
sistem ekonomi sosialis:
a) Hak
milik individu tidak diakui
b)
Seluruh sumber daya dikuasai negara
c)
Jalannya kegiatan perekonomian sepenuhnya tanggung jawab
pemerintah
d)
Kegiatan ekonomi direncanakan dan diatur pemerintah
e)
Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
f)
Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah
ü Kelebihan
sistem ekonomi sosialis:
a)
Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab terhadap perekonomian
b)
Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat
c)
Pemerintah mengatur distribusi
d) Mudah
dalam pengelolaan, pengendalian dan pengawasan
e)
Pelaksanaan pembangunan lebih cepat
f)
Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata
ü Kelemahan
sistem ekonomi sosialis:
a) Hak
milik individu tidak diakui
b)
Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
c)
Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang
d)
Jalur birokrasi panjang
Alasan
Indonesia menganut sistem ekonomi sosialis
Dalam kasus Indonesia, kapitalisme global telah
menjadikan sistem ekonomi Indonesia mengarah pada spectrum kapitalistik karena
besarnya pengaruh modal terhadapnya. Kondisi seperti ini terlihat pada
ketiadaan kemandirian dengan tergantung pada utang luar negeri yang menyebabkan
Indonesia harus tunduk pada pemilik modal. Oleh sebab itu Indonesia harus terus
bebenah khususnya dalam system perekonomiannya. Dan dapat disimpulkan bahwa
system ekonomi yang diterapkan di Indonesia sangat bergantung atau dipengaruhi
oleh system politik yang tengah berkembang.
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka
Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia
menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Etatisme,
yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motovasi
dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi
masyarakat hanya bersikap pasif saja
Tujuan yang hendak dicapai bukanlah sekedar
mencetuskan suatu terobosan ekonomi melelui big push, melainkan juga untuk
mendorong perkembangan masyarakat yang lebih menyeluruh artinya untuk mencapai
demokrasi nasional yang kemudian akam menuju pembangunan tahap sosialisme.
(Yahya Muhaimin, 1991) Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada
kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik, dan ekonomi. Semua
aktivitas ekonomi disentralisasikan di pusat pemerintahan sementara daerah
merupakan kepanjangan dari pusat. Dan hal ini menunjukkan ciri khas dari sistem
ekonomi sosialis dimana Sistem Ekonomi Sosialis merupakan sistem ekonomi yang
seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh
pemerintah secara terpusat. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi
ini adalah Kuba, Korea, Eropa Timur dan RRC.
Sumber :
3.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi
campuran merupakan penggabungan anatara mekanisme pasar dengan campur tangan
pemerintah. Sistem ekonomi campuran ini juga dibedakan ke dalam dua jenis
sistem ekonomi, yaitu Market socialism dimana peran pemerintah yang tampak
lebih dominan dan Social Market dimana mekanisme pasarlah yang lebih dominan
walaupun tetap ada campur tangan dari pemerintah. Contoh negara yang menganut
sistem ekonomi campuran Market Socialism adalah Swedia. Sedangkan contoh negara
yang menganut sistem ekonomi campuran Social Market adalah Inggris dan Jerman.
Dalam sistem
ekonomi campuran, tujuan campur tangan peran pemerintah dalam kegiatan
perekonomian adalah untuk mengoreksi distorsi ekonomi. Diakuinya hak
kepemilikan pribadi dalam sistem ekonomi campuran ini tidak membuat semua
faktor produksi yang vital / penting juga bisa menjadi kepemilikan pribadi
karena kepemilikan faktor produksi yang vital akan tetap diatur dan diawasi
oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah akan memberikan jaminan sosial serta
mengupayakan pemerataan distribusi pendapatan. Tentang penetapan harga,
walaupun harga-harga ditentukan oleh mekanisme pasar, namun bila diperlukan
pemerintah juga perlu mengadakan pengawasan serta koreksi terhadap harga-harga
tersebut.
Karena
merupakan penggabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando,
Penerapan sistem ekonomi campuran ini akan mengurangi berbagai kelemahan dari
sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat karena berimbangnya peran pemerintah dan
swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.
Dalam sistem
ekonomi campuran, pemerintah dan swasta dalam hal ini masyarakat saling
berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Kegiatan ekonomi masyarakat
diserahkan kepada kekuatan pasar, namun sampai batas tertentu pemerintah tetap
melakukan kendali dan campur tangan dengan tujuan agar perekonomian tidak lepas
kendali dan tidak hanya menguntungkan pemilik modal besar. Pada saat ini,
kecenderungan untuk menerapkan sistem ekonomi pada berbagai negara semakin
meningkat karena pada dasarnya tidak ada negara yang bisa dengan murni
menerapkan sistem ekonomi pasar maupun sistem ekonomi komando
ü Ciri-ciri sistem ekonomi campuran:
a) Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan
swasta
b) Transaksi ekonomi terjadi melalui mekanisme pasar
tetapi masih ada
campur tangan pemerintah
c) Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah
ü Kelebihan sistem ekonomi campuran:
a) Kestabilan ekonomi terjamin
b) Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk
memajukan sektor
usaha menengah dan kecil
c) Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong
kreativitas individu
d) Hak milik individu atas sumber produksi diakui
walaupun ada
pembatasan
e) Lebih mementingkan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi
ü Kelemahan sistem ekonomi campuran:
a) Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang
seharusnya
dilakukan pemerintah dan swasta
b) Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang
dapat dikuasai
oleh pemerintah dan swasta
4.
Perbedaan berbagai macam Sistem
Ekonomi yang ada
Sistem Ekonomi Sosialisme
|
Sistem
Ekonomi Campuran
|
Sistem
Ekonomi Kapitalisme
|
1.Perekonomian dipaksa sebagai usaha bersama
berdasarkan atas ketentuan-ketentuan menurut rencana Pemerintah
|
1.Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama,berdasarkan atas kekeluargaan
|
1.Perekonomian dibiarkan berjalan atas inisiatif
individu dengan kebebasan sebesar-besarnya
|
2.Seluruh bidang perekonomian termasuk cabang
produksi yang telah dikuasai oleh Negara
|
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
|
2. Sebagian besar cabang produksi dikuasai oleh
swasta
|
3. Semua sumber ekonomi dikuasai oleh Negara atas
nama rakyat,yang digunakan untuk kepentingan umum,tanpa melihat kepentingan
perorangan
|
3. Bumi dan air adalah kekayaan alam yang terkandung
didalamnya,dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
|
3. Sebagian besar sumber ekonomi dikuasai oleh
individu dan kelompok individu
|
0 Response to "sistem perekonomian indonesia"
Posting Komentar