Peta Perekonomian Indonesia
2.
Mata Pencaharian
Cobalah mengamati lingkungan sekitarmu. Identifikasikan
kegiatan ekonomi orang-orang di daerahmu. Apakah pekerjaan mereka? Pekerjaan
yang rutin dilakukan dan mendatangkan nafkah dinamakan mata pencaharian. Hal
ini bisa dilihat dari corak kehidupan penduduk setempat. Berdasarkan ciri yang
dimilikinya, kehidupan penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak, yakni corak
kehidupan tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (kompleks).
Masing-masing corak kehidupan memiliki ciri tersendiri.
Mata pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana
biasanya sangat berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam.
Contohnya pertanian, perkebunan, dan peternakan. Sementara, mata pencaharian
penduduk yang memiliki corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang
tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti
jasa, transportasi, dan pariwisata. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa
pola kegiatan ekonomi penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.
Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa
hal diantaranya bahwa :
- Pertama, mata pencaharian penduduk Indonesia sebagaian besar masih berada di sector pertanian (agraris) yang tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan sejenisnya.
- Kedua, konstribusi sector pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolute masih dominan namun jika dibandingkan dengan sector-sektor di luar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam prosentase.
- Yang perlu diwaspadai dalam sector pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sector ini relative tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sector lain, sehingga sebagaian masyrakat Indonesia memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari yang bekerja dan memiliki ekses di sektor industry (kota). Jika ini tidak segera ditindak lanjuti, maka akan menjadi benarlah teori ketergantungan bahwa spread effect (kekuatan menyebar) akan selalu lebih kecil dari back-wash effect (mengalirnya sumber daya dari daerah ke daerah kaya).
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi diantaranya adalah
:
- Memperbaiki kehidupan penduduk atau petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan pasarnya bidang pertanian
- Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja
- Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
- Menunjang kegiatan transmigrasi
1.
Pertanian
Pertanian
merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Masyarakat
agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.
Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Persawahan
Persawahan
merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan lahan basah yang
diairi secara teratur. Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah
padi. Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
1) Persawahan irigasi, yakni
persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan tetap dan teratur dengan
membangun saluran pengairan yang mengambil sumber air dari sungai atau danau
atau dikenal dengan istilah irigasi.
2) Persawahan lebak yaitu
persawahan yang berada di kanan kiri sungai-sungai yang besar. Sistem
pengairannya mengandalkan air sungai yang ada.
3) Persawahan tadah hujan,
yakni persawahan yang sistem pengairannya mengandalkan air hujan atau
tergantung pada curah hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan ditanami
tanaman-tanaman palawija.
4) Persawahan pasang-surut,
yakni persawahan yang sistem pengairannya memanfaatkan air muara atau rawa yang
pasang. Oleh karena itu, persawahan ini biasanya ditemukan di kawasan pantai
atau sungai besar yang landai dan memiliki lahan pasang surut.
b. Tegalan
Selain persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan
tanaman pangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang
disebut dengan tegalan. Tegalan berlokasi pada lahan yang tetap, tidak berpindah-pindah.
Tanaman-tanaman yang ditanam pada tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan
ladang.
c. Perladangan
Selain dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan
secara berpindah-pindah yang disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan
usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dengan cara
berpindah-pindah (nomaden)
untuk mencari lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan
dalam perladangan biasanya merupakan lahan kering. Selain berpindah-pindah,
pertanian ladang juga belum mengenal sistem irigasi, pengolahan tanah, dan
pemupukan. Perladangan biasanya dilakukan penduduk dengan cara membabat
pepohonan pada lahan yang ada di hutan dan kemudian ditanami dengan
tanaman-tanaman tertentu. Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain
tanamantanaman palawija, padi huma, umbi-umbian, dan lainnya.
Perladangan kurang baik bagi kelestarian hutan, bila
berlangsung secara terus-menerus dapat membuat hutan menjadi gundul sehingga
tanah mudah terkena erosi. Sistem pertanian ladang atau petani nomaden banyak
dijumpai di daerah-daerah yang masih mempunyai kawasan hutan yang luas seperti
Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
2.
Perkebunan
Pernahkah
kamu mengunjungi atau melihat perkebunan the atau kelapa sawit? Bagaimana luas
perkebunan itu menurutmu? Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas
pada tanaman pangan utama, namun juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan
semacam buah-buahan dan sayur-sayuran. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan
dalam industri juga biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa
sawit, tembakau, dan sebagainya.
Perkebunan
dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah maupun luas
yang memerlukan modal besar.
3.
Peternakan
Usaha
pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk
dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan. Faktor-faktor
yang mendorong usaha peternakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Mempunyai padang rumput
yang luas.
b. Iklimnya cocok untuk
persyaratan hidup ternak.
c. Memperluas lapangan kerja
di bidang peternakan.
d. Dapat diambil
bermacam-macam manfaat, seperti dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit, susu,
dan kotorannya untuk pupuk pertanian.
Peternakan
biasanya merupakan mata pencaharian sampingan dari penduduk yang menjalankan
usaha pertanian. Berdasarkan jenis hewan yang diternakkan, peternakan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yakni peternakan hewan besar, peternakan hewan
kecil, dan peternakan hewan unggas.
a.
Peternakan Hewan Besar
Peternakan
jenis ini membudidayakan hewan-hewan bertubuh besar, seperti sapi, kuda, dan
kerbau. Ternak hewan-hewan bertubuh besar diambil manfaatnya dalam bentuk susu,
daging, kulit, dan tenaganya sebagai alat transportasi. Selain itu, kotorannya
dapat digunakan sebagai pupuk alamiah yang diperlukan dalam usaha pertanian dan
perkebunan.
b.
Peternakan Hewan Kecil
Peternakan
hewan kecil membudidayakan hewan-hewan bertubuh kecil, seperti babi, kambing,
domba, kelinci, dan lainnya. Manfaat beternak hewan-hewan kecil adalah untuk
diambil susu, daging, dan kulitnya.
c.
Peternakan Hewan Unggas
Ayam,
bebek, angsa, itik, dan puyuh merupakan beberapa contoh hewan unggas yang
banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Manfaat beternak hewan-hewan unggas
adalah untuk diambil daging, telur, bulu, atau sebagai penghibur untuk
dinikmati suara atau keindahannya.
4.
Perikanan
Negara
kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis
pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah.
Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.
Berdasarkan
jenis perairannya, usaha perikanan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Perikanan Darat
Perikanan darat merupakan usaha pembudidayaan atau penangkapan
ikan yang dilakukan di daratan. Pembudidayaan perikanan darat dapat dilakukan
di tambak, keramba, kolam, empang, dan lainnya. Perikanan darat dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Perikanan air payau,
dilakukan di tepi-tepi pantai yang datar dalam bentuk tambak atau empang. Jenis
ikan yang diusahakan adalah udang dan bandeng.
2) Perikanan air tawar,
meliputi perikanan di sawah, kolam, danau, sungai, dan keramba. Jenis-jenis
ikan yang diusahakan adalah ikan mas, nila, lele, gurami.
b. Perikanan Laut
Usaha pembudidayaan atau penangkapan hewan-hewan laut disebut
dengan perikanan laut. Penangkapan hewan-hewan laut biasanya dilakukan oleh
penduduk yang tinggal di kawasan pesisir. Nelayan biasanya menangkap
hewan-hewan laut di kawasan laut-laut dangkal atau zona neritik. Secara
tradisional, para nelayan biasanya menggunakan perahuperahu kecil. Penangkapan
besar-besaran biasanya menggunakan perahu motor yang besar. Jenis peralatan
yang digunakan untuk menangkap ikan sangat beragam, misalnya pancing, jala,
jaring, sero, dan lainnya. Potensi perikanan laut Indonesia sangat besar,
karena hampir 60% wilayah Indonesia merupakan perairan laut. Jenis ikan yang
dihasilkan antara lain tongkol, cucut, biawak, dan tuna.
Pusat perikanan laut di
Indonesia adalah:
1) Bagan Siapi-api (Riau)
merupakan pelabuhan ikan terbesar di Indonesia.
2) Cilacap dan Tegal (Jawa
Tengah)
3) Muncar (Banyuwangi, Jawa
Timur)
4) Airtembaga (Sulawesi
Utara).
Hasil
penangkapan ikan, baik perikanan darat atau laut perlu diawetkan agar dapat
bertahan lama. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain pendinginan,
penggaraman, pemindangan, pengasapan, dan pengalengan.
5.
Kehutanan
Lebih
dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan kawasan yang
ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai
jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai
negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan
karena curah hujan yang tinggi.
Hutan
di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai
berikut.
a. Berdasarkan Asalnya atau
Terjadinya Hutan
1) Hutan alami, yaitu hutan
yang tumbuh secara almiah. Contoh: hutan rimba.
2) Hutan buatan, yaitu hutan
yang sengaja dibuat oleh manusia untuk diambil hasil kayunya untuk industri.
Contoh: hutan karet dan hutan jati.
b. Berdasarkan Jenis
Tanamannya
1) Hutan homogen, yaitu
hutan yang hanya terdiri atas satu jenis tanaman saja. Contoh: hutan jati dan
hutan pinus.
2) Hutan heterogen, yaitu
hutan yang terdiri atas bermacammacam jenis tanaman, biasanya merupakan hutan
alami.
c. Berdasarkan Fungsi atau
Manfaatnya
1) Hutan produksi, yaitu
hutan yang ditanam untuk dimanfaatkan kayunya, getahnya, dan sebagainya. Contoh
hutan jati, hutan pinus, dan hutan karet.
2) Hutan lindung, yaitu
hutan yang difungsikan untuk melindungi tanah dari erosi dan untuk konservasi
hutan. Hutan ini banyak dijumpai di pegunungan atau lerenglereng bukit.
3) Hutan suaka, yaitu hutan
yang difungsikan untuk melindungi jenis tumbuhan (cagar alam) dan jenis hewan
tertentu (suaka margasatwa). Contoh: Kebun Raya Bogor dan Ujung Kulon (badak
bercula satu).
4) Hutan wisata, yaitu hutan
yang difungsikan untuk wisata dan rekreasi.
Secara umum fungsi dan
manfaat hutan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai berikut.
a. Fungsi hidrologis yaitu
dapat menyimpan cadangan air.
b. Fungsi ekonomis yaitu
dapat diambil hasilnya untuk kegiatan produksi sehingga mendatangkan devisa
bagi negara.
c. Fungsi klimatologis yaitu
dapat mengatur cuaca atau iklim dan menyegarkan udara.
d. Fungsi orologis yaitu
untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
Oleh
karena begitu pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan, maka kelestariannya perlu
dijaga dari kerusakan, baik dari kebakaran hutan dan penebangan hutan secara
liar (ilegal logging).
6.
Pertambangan
Pertambangan
dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber daya alam
yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia. Kegiatan
pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja, namun
juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan
barang setengah jadi sebagai bahan dasar industri.
Secara
garis besar barang tambang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
a.
Berdasarkan
manfaat atau kegunaannya, barang tambang dapat dibedakan ke dalam tiga
golongan.
1) Golongan A, yaitu barang
tambang strategis dan penting untuk perekonomian negara. Contohnya minyak bumi,
batubara, gas alam, bijih besi, tembaga, dan nikel.
2) Golongan B, yaitu barang
tambang yang vital dan penting bagi kehidupan orang banyak atau penting untuk
hajat hidup orang banyak. Contohnya emas, perak, belerang, fosfat, dan mangan.
3) Golongan C, yaitu barang
tambang yang secara langsung digunakan untuk bahan keperluan industri.
Contohnya batu gamping, kaolin, marmer, gips, dan batu apung.
b.
Berdasarkan
bentuknya, barang tambang dikelompokkan sebagai berikut.
1) Barang tambang berbentuk
energi, yaitu barang tambang yang dapat menghasilkan tenaga atau energi yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya minyak bumi, batubara, gas alam,
dan uranium.
2) Barang tambang berbentuk
mineral logam. Contohnya timah, tembaga, bijih besi, emas, perak, dan nikel.
3) Barang tambang berbentuk
mineral bukan logam. Contohnya intan, belerang, gamping, marmer, pasir kwarsa,
dan fosfat.
Selain dari pengelompokan di atas, barang tambang dapat
dikelompokkan berdasarkan bahan asal pembentukannya yaitu mineral organik dan
mineral anorganik. Mineral organik yaitu mineral yang berasal dari sisa makhluk
hidup misalnya gas alam, minyak bumi, dan batubara. Mineral anorganik yaitu
mineral yang berasal dari sisa-sisa bahan anorganik misalnya kaolin,
batu,
pasir kwarsa, yodium. Adapun mineral logam bukan berasal dari organik ataupun
anorganik.
Untuk mendapatkan barang tambang yang masih terdapat di
alam perlu dilakukan beberapa tahapan. Tahap pertama adalah eksplorasi yaitu
melakukan kegiatan penyelidikan dan penelitian pada suatu daerah yang
diperkirakan mengandung barang tambang tertentu. Tahap selanjutnya adalah eksploitasi yaitu tahap
pengambilan atau penambangan barang tambang di dalam bumi. Wilayah Indonesia
sangat kaya akan potensi sumber daya alam. Namun begitu, belum semua potensi
yang dimiliki telah dipergunakan secara maksimal.
7.
Perindustrian
Perindustrian merupakan usaha manusia untuk mengubah
bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi. Bidang
perindustrian merupakan bidang pencaharian yang terus meningkat. Pemerintah
Indonesia berupaya untuk terus mendorong bidang perindustrian agar lebih maju,
sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja. Berdasarkan besaran proses
produksinya, industri dapat digolongkan menjadi industri kecil, industri
menengah, dan industri besar.
a. Industri Kecil
Industri kecil merupakan kegiatan industri dalam skala
terbatas. Jenis industri ini biasanya berbasis pada rumah tangga. Jumlah tenaga
kerjanya pun terbatas dan teknologi yang digunakan dalam industri ini tidak
terlalu kompleks. Contohnya antara lain rumah batik, pembuatan makanan ringan, pembuatan
anyam-anyaman, dan sebagainya.
b. Industri Menengah
Industri menengah merupakan kegiatan industri yang tidak
berbasis pada rumah tangga. Jumlah tenaga kerjanya lebih banyak dari industri
kecil dan teknologi yang digunakan dalam industri ini sudah mulai melibatkan
mesin-mesin dalam jumlah terbatas. Contohnya antara lain industri percetakan,
konfeksi, dan penggergajian kayu.
c. Industri Besar
Industri besar kegiatannya dalam skala besar. Jenis industri
ini memerlukan modal besar, dengan jumlah tenaga kerja sangat banyak, dan
teknologi yang digunakan sangat kompleks yaitu melibatkan mesin-mesin berukuran
besar dalam jumlah banyak. Contohindustri besar adalah pembuatan mobil,
pesawat terbang, dan pengolahan besi.
8.
Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan
sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di sektor
pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai pemandu
(guide),
penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan. Indonesia merupakan
negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata. Keindahan alam
Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara. Namun, masih sedikit
penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
9.
Transportasi dan Jasa
Jasa merupakan usaha manusia
untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau melaksanakan sesuatu.
Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang atau manusia
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pencaharian penduduk dalam bidang ini pun
sangat beragam. Bidang jasa dan transportasi terutama menjadi pilihan
pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara lain adalah
pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot, masinis, dan
sebagainya.
10.Perdagangan
Perdagangan dilakukan untuk
menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada konsumen. Perdagangan
diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau komoditi tertentu antara
suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran dan jenis barang,
perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan
menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya berupa
penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah
kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil sehingga
tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar kegiatan melibatkan produsen
barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang menengah.
Sumber
:
Suprihartoyo
dkk, 2009, Ilmu
Pengetahuan Sosial 1 : untuk SMP dan MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 263 – 271.
http://theolifanny.blogspot.com/2012/07/peta-perekonomian-indonesia.html
0 Response to "Peta Perekonomian Indonesia"
Posting Komentar